Mau untung 14 Jutaaa, Ga Percaya, Yo Beternak Ayam Kampung Hasilnya ga Kampungan

 
Salah satu potensi usaha yang kurang diminati adalah beternak ayam kampung, mengapa kurang diminati karena dilihat dari berbagai aspek:
 .     Ayam kampung relatif lama dalam pemeliharaan, tidak seperti ayam Ras yang hanya 40 hari paling lama sudah mencapai 1,5 kg, sedangkan ayam kampung dengan berat seperti itu dicapai dengan waktu 4 bulan. Sehingga konfersi kebutuhan pakan meningkat, ini kadang yang jadi masalah karena sering tidak sesuai dengan pertumbuhannya.
2.    Bibit yang sulit didapat, walaupun sudah  banyak saat ini yang memproduksi bibit ayam kampung DOC, tapi kenyataanya petani harus menunggu giliran untuk menerima bibit dari produsen DOC, ini dikarenakan permintaan tidak sebanding dengan ketersediaan DOC itu sendiri.
3.    Pasar ayam kampung susah-susah gampang. Jika kita melihat sebenarnya pasar ayam kampung sangat terbuka luas, tetapi karena kita masih selalu mengandalkan tengkulak sehingga jika tengkulak kelebihan stok, kita susah memasarkan, padahal di pasaran kebutuhan ayam kampong mash kurang. Sekarang ini sudah banyak koperasi dan agen besar dari luar kota yang mengambil hasil panen ayam dari cianjur. (bisa kontak bpk Diki Masduki)
4.     Peran pemerintah terkait yang masih kurang. Pelatihan pelatihan dan penyuluhan penyuluhan kepada masyrakat dirasa masih kurang sehingga masyarakat kurang berminat membudidayakan ayam kampung ini secara skala usaha, mereka hanya membudidayakannya sebatas dipekarangan rumahnya aja.
5.     Dulu Harga DOC ayam kampung yang relative mahal, dan ketersediaan jenis ayam yang kita minta tidak sesuai dengan stok DOC yang ada. Tp sekarang perusahaan perusahaan besar sudah menyediakan DOC ayam kampung yang relative murah dan kualitasnya sudah cukup bagus.
Melihat dari aspek-aspek diatas sebenarnya kalau dicermati masih terdapat berbagai peluang untuk menggeluti usaha ayam kampung, disamping membesarkan, peluang menyediakan DOC dan pakan yang berkualitas masih terbuka. 
Dalam tulisan kali ini kita akan membahas tentang Analisa budidaya pebesaran ayam kampung dengan segala seluk beluknya, Dijelaskan secara gamblang dan sesederhana mungkin. Untuk pemeliharaan dan segala macam penyakit, dibahas dalam tulisan yang lain.
A. BIAYA PRODUKSI
1. Bibit DOC ayam kampong 1500 x Rp. 6500,-      asli                             = Rp.    9.750,000,-
2. Konfersi pakan adalah       selama 2 bulan,
    dengan target berat 8-9 ons tergantung kualitas
    DOC yang dipeliharanya.      
    Pakan  1500 ekor X 1,6 kg  x Rp 6000,-                                                  = Rp.  14.400.000,-
  
3. Biaya Vaksinasi dan obat-obatan, gas listrik
    Biaya Operasional lainnya                                                                       = Rp,    2.000.000,-
4. Upah tenaga kerja Rp. 1.000,- / kg x( 1500 ekor X 0.9 Kg)                   =  Rp.   1.350.000,-
5. Jumlah biaya produksi                                                                             = Rp.  27.500.000,-
B. PENDAPATAN 
1. Penjualan ayam umur 3 bulan
    Mortalitas 3%
  ( 1500 ekor x 0.03) X 0.9 Kg X   Rp. 32.000,-                                          = Rp. 41.904.000,-
C. KEUNTUNGAN
    Keuntungan = Pendapatan – Biaya Produksi
                                =  Rp. Rp. 41.904.000,-     -    Rp. Rp.  27.500.000,-
 ,-
                                =  Rp. 14.404.000 ,-   / 2 bulan 
Jadi nunggu apa lagi, ayo action…. Biar tau bagaimana gurihnya budidaya ayam kampung, ga akan menyesal……
Untuk informasi lebuh jelas silahkan hubungi :
Bpk. Diki Masduki
Kuta wetan dekat kantor kec. Cugenang
Telp. 0852 9520 8861

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mau untung 14 Jutaaa, Ga Percaya, Yo Beternak Ayam Kampung Hasilnya ga Kampungan"

Kesehatan Miflondri