Salam semua..
Kali ini ada materi menarik guys yang admin tangkap dari kehidupan masyarakat sehari hari, perbedaan gaya hidup dan selera masyarakat sudah berubah 180 derajat..hehehehe kayak busur aja keles...
Ini soal kerja kerja dan kerja seperti slogan yang selalu di gembar gemborkan kabinet kerja presiden Jokowidodo..
Kerja kalau dilihat kebanyakan dari masyarakat kita hanya mengandalkan pekerjaan atau mendapatkan pekerjaan dari orang, baik itu perusahaan perusahaan besar atau perusahaan kecil, perorangan dan lain sebagainya.
Sedikit dari kita yang bisa memanfaatkan peluang untuk membuka usaha sendiri, padahal berwirausaha membuka kesempatan seluas luasnya untuk berkembang, apalagi sekarang didukung oleh kemajuan dibidang teknologi dan sosial media yang begitu pesat perkembangannya. Facebook, twitter, Whatsapp, dan yang paling keren instagram dengan berbagai fiturnya yang lengkap.
Seorang pekerja sebagaimanapun kerasnya dia bekerja ujung ujungnya hanya mendapatkan bonus dan promosi kenaikan jabatan, sekali melakukan kesalahan nasibnya masih ada yang menentujan. Berbeda dengan seorang wira usaha semakin dia bekerja keras mengembangkan usahanya pundi pundi dolar akan semakin banyak terkumpul.
Ada yang menarik dari kata kata bijak para orang tua
" kerja keras akan mengalahkan orang berbabakat ketika orang berbakat tersebut tidak bekerja keras"
Mari kita bahas..
Orang bekerja keras, sukses wajar, karena dia bekerja keras dan konsekuen dengan pekerjaannya, dia akan mendapatkan hasil dari buah kerja kerasnya entah itu dari bidang apapun yang di geluti kesuksesan pasti akan mengikutinya.
Sebagai contoh.
Seorang Pemuda di tahun 90 an, dia memutuskan setelah lulus SMA dia tidak melanjutkan ke jenjang Universitas, dia melihat orang tuanya tidak akan sanggup untuk membiayai kuliahnya, akhirnya dia memutuskan untuk berwira usaha dengan berjualan bilik bambu di dekat persimpangan jalan dikotanya, rasa malu, minder dia tahan karena dengan keyakinannya dia pasti bisa menjalankan usaha itu, kawan kawannya berpencar ada yang memilih kuliah dikotanya, ke ibukota, menyebar kuliah dengan jurusan yang mereka inginkan.
Dua tahun sekali mereka selalu mengadakan reuni sekolah, mereka selalu berpakaian bagus dan selalu membanggakan sebagai anak kuliahan, si pengusha bilik begitu kita sebut dengan rendah hati selalu sabar dan ketawa kadang di ledekin sama kawan kawannya.
Singkat cerita 5 tahun kemudian setelah pada lulus kuliah mereka reuni lagi, seperti biasa sifat mereka yang selalu bangga apalagi sekarang mereka sudah memegang ijazah sarjana, tapi si pemilik usaha bilik sederhana dan biasa saja. mereka saling bertanya gimana usahamu, sudah dapat pekerjaan belum, udah lulus belum, udah merid belum semua diutarakan. Ada satu teman dekat si pengusha bilik dia menceritakan ke kawan kawannya bahwa kawannya itu sekarang sudah jadi pengusaha sukses, mereka kaget ko bisa,, ya mereka kaget ketika tau si pengusha bilik sekarang sudah punya usaha matrial yang lumayan besar dikotanya, asetnya sudh miliaran bahkan dia sudah jadi kontraktor pembangunan pembangunan sekolah, gedung dll padahal mereka tau hanya lulusan sma satu sekolah dengan mereka.Sedangkan mereka baru keluar dan baru mendapatkan ijazah sarjana dan sedang mencari kerja.
Apa yang terjadi banyak dari kawan kawan si pengusaha bilik menawarkan diri membantunya untuk memegang usaha kontraktornya, dan pada akhirnya yang sarjana bekerja pada kawannya yang hanya lulus SMA.
Dari cerita diatas bisa kita simpulkan kerja keras akan menghasilkan usaha yang akan terus bertambah dan semakin maju kedepan, tapi kerja keras juga harus didukung bakat dan minat dari si pelaku, Kerja keras tanpa bakat bisa berhasil, tetapi percepatan usahanya akan signifikan berbeda dengan orang berbakat yang kerja keras perkembangannya akan jauh lebih maju dibandingkan dengan
Mari kita wujudkan Kualitas sumber daya manusia kita yang baik dan bermutu, supaya wirausahawan wirausahan mudan akan bermunculan dan menjadi tuan rumah di negaranya sendiri
Salam sukses..
Belum ada tanggapan untuk "KERJA KERAS VS ORANG BERBAKAT"
Post a Comment