Strategi Memutar Modal dan Laba
Setelah kita mempunyai dan sudah
bisa menentukan strategi penjualan seperti yang sudah saya singgung di
tulisan saya sebelumnya di bagian keenam,
pada dasarnya minimarket kita sudah bisa sepenuhnya beroperasi. Waktu
demi waktu berjalannya kegiatan operasional minimarket, tentunya akan
ada perputaran modal dan laba yang kita dapatkan dari kegiatan ini
sehari-hari. Pada bagian ketujuh ini saya akan mencoba membahas
bagaimana strategi memutar modal dan laba dari kegiatan operasional
minimarket kita. Perlu dicatat apa yang akan saya sampaikan ini adalah
salah satu contoh yang saya terapkan untuk minimarket saya, yang mungkin
cocok anda terapkan atau bisa juga kurang tepat untuk anda lakukan.
Silahkan anda mengembangkan menurut versi anda masing-masing.
Dalam memutar modal dan laba minimarket, sangat penting untuk diingat adalah memisahkan perputaran uang tersebut dengan keperluan sehari-hari rumah tangga. Walaupun anda pemilik dari minimarket tadi, namun jangan pernah mencampuradukkan uang atau modal minimarket untuk keperluan anda pribadi. Uang yang kita dapatkan dari kegiatan operasional minimarket sepenuhnya untuk membiayai operasional sehari-hari minimarket. Pada awal berjalannya operasional minimarket kita, sangat mungkin modal akan lebih terkuras dari pada laba yang kita dapatkan. Hal ini sangatlah wajar, karena pada saat awal beroperasinya minimarket, pengeluaran akan lebih besar dari pemasukan, untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, misalnya menggaji karyawan, biaya tilpon, listrik, sewa ruko dan tentunya belanja barang. Dari sana kita bisa membuat kalkulasi perkiraan target break event point yang akan kita patok, berapa target keuntungan dalam sehari, seminggu, sebulan supaya BEP segera tercapai, modal segera kembali, bagaimana menyisihkan uang untuk belanja barang dalam seharinya, dan lain sebagainya.
Salah satu manfaat komputerisasi
minimarket dengan memasang dan menggunakan program POS untuk menunjang
kegiatan operasional adalah kita bisa mendapatkan laporan keuangan
dengan cepat, akurat, dan gampang. Berapa uang yang keluar dan masuk,
berapa keuntungan yang bisa kita dapatkan sehari dengan price tag yang
kita tentukan sekarang, apakah keuntungan tadi terlalu kecil yang
menyebabkan target BEP akan semakin lama, bagaimana kalau harga per item
barang kita naikkan, berapa keuntungan per hari yang bisa kita dapatkan
dari kenaikan tadi, apakah kenaikan akan membuat minimarket kita
dijauhi pembeli, dan lain-lain sebagainya bisa kita track dan dapatkan
dari catatan yang ada di program POS tadi. Setelah sekian waktu, kita
akan semakin bisa menganalisa perkembangan dan bisa mendapatkan gambaran
tentang kondisi minimarket kita.
Jumlah perputaran uang dalam sehari
sebaiknya digunakan untuk memodali kegiatan operasional hari berikutnya.
Dari program POS akan terlihat item-item apa saja dalam hari itu yang
habis atau stoknya tinggal sedikit. Uang yang didapatkan dalam hari itu,
sebisa mungkin harus digunakan kembali untuk membeli barang-barang yang
habis atau akan habis tadi, plus untuk menambah dan membeli item barang
baru dan sisanya disisihkan sebagai keuntungan hari itu. Berapa besar
porsi masing-masing dari ketiganya; membeli barang lama, mengisi barang
baru, dan menyisihkan keuntungan, adalah sangat tergantung dari target
keuntungan sehari yang kita patok. Berapa besaran dari target keuntungan
sehari, sangat tergantung dari kalkulasi yang kita lakukan terhadap
modal yang sudah kita keluarkan berbanding dengan target BEP yang akan
kita capai ditambah dengan rencana ekspansi bisnis minimarket yang akan
kita lakukan di tahun-tahun berikutnya.
Setelah sekian waktu tentunya diharapkan
laba per hari yang bisa didapatkan dari kegiatan operasional minimarket
akan bertambah semakin besar. Langkah selanjutnya adalah ada baiknya
kita membuat target keuntungan per bulan. Target keuntungan per bulan
inilah yang akan kita gunakan untuk kalkulasi yang lebih mendetail untuk
melakukan ekspansi bisnis kedepannya. Yang saya maksudkan keuntungan
adalah benar-benar murni laba, diluar modal untuk membeli item barang,
menggaji karyawan, dan biaya operasional minimarket yang lainnya.
Sebaiknya laba keuntungan per bulan ini anda simpan dan sekali lagi
dipisahkan dari kebutuhan pribadi. Bisa disimpan dalam bentuk tabungan
di bank, atau yang lainnya. Saya lebih cenderung untuk menyimpan laba
keuntungan per bulan untuk dibelikan logam mulia karena pertimbangan
nilai investasi emas yang semakin naik harganya yang apabila
dihitung-hitung lebih besar daripada bunga bank, dan tentunya logam
mulia/emas bisa dicairkan atau dijual sewaktu-waktu. Setelah beberapa
waktu, tentunya kita akan mempunyai gambaran berapa keuntungan yang bisa
kita dapatkan per tahunnya. Keuntungan yang kita dapatkan tadi sebisa
mungkin digunakan untuk mengembangkan usaha minimarket, misalnya
menambah rak barang dan isinya, menambah karyawan seandainya minimarket
kita semakin ramai, membeli asset atau menyewa ruko baru untuk membuka
cabang minimarket kita di tempat lain, membeli kendaraan motor untuk
delivery barang dan lain sebagainya.
Bisnis minimarket walaupun sifatnya
mandiri dan non waralaba atau non franchise, masih sangat menjanjikan.
Kalau kita tidak segera mencoba untuk memulainya, maka kesempatan ini
akan terus diambil oleh korporasi-korporasi yang lebih besar untuk terus
melakukan ekspansi bisnis retail ini. Kenapa mereka terus berusaha
melakukan ekspansi, karena mereka menyadari bisnis minimarket ini sangat
menguntungkan. Tidak ada salahnya kita meniru dan mengikuti insting
bisnis mereka dalam membaca peluang usaha. Bukan berarti kita akan
menyaingi mereka, tentu saja kita akan kalah. Namun kita belajar membaca
peluang dari apa yang mereka lalukan dan memanfaatkan kesempatan dengan
sebaik-baiknya. Dalam memulai dan menjalankan sebuah bisnis usaha, kita
tidak perlu takut untuk gagal sekali, dua kali, bahkan beberapa kali.
Kita bisa belajar filosofi kegagalan dan semangat pantang menyerah dari
seorang Thomas Alfa Edison si penemu bola lampu. Dalam usahanya
menciptakan bola lampu listrik, ia melakukan ujicoba sebanyak 1000 kali;
999 kali mengalami kegagalan sampai pada akhirnya satu kali ujicoba
yang terakhir berujung pada kesuksesan yang luar biasa. Hasil karyanya
yang fenomenal bisa dinikmati oleh orang-orang sampai sekarang ini.
Semoga usaha minimarket mandiri yang kita rintis pun akan berujung pada
kesuksesan yang luar biasa, walaupun ada kalanya jatuh bangun, tapi mari
kita tiru semangat pantang menyerah Thomas Alfa Edison tersebut diatas,
untuk tidak gampang menyerah pada sebuah kegagalan.
Belum ada tanggapan untuk "Bagian Ketujuh Memulai Minimarket Mandiri:"
Post a Comment